Biaya dalam
suatu perusahaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang
pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan. Tujuan itu dapat tercapai
apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh perusahaan
yang bersangkutan telah diperhitungkan secara tepat. Dalam menentukan apakah
suatu pengorbanan merupakan biaya atau tidak, maka terlebih dahulu harus
dipahami pengertian tentang biaya antara lain :
Menurut Supriyono (1999 : 16) biaya
adalah harga perolehan yang dikorbankan atau yang digunakan dalam rangka
memperoleh penghasilan (revenue) dan akan di pakai sebagai pengurang
penghasilan.
Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam
arti luas biaya adalah : pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan
uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva yang di sebut dengan istilah harga pokok, atau dalam
pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan di
dalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.
Dari pengertian di atas, walaupun
nampak ada perbedaan namun pada dasarnya memiliki persamaan yaitu biaya adalah
pengorbanan ekonomis, yang di ukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang
atau jasa.
Pengklasifikasian biaya atau
penggolongan biaya dilakukan sesuai dengan tujuan biaya itu sendiri. Untuk
tujuan yang berbeda, diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula.
Berkaitan dengan hal tersebut di
atas, Supriyono dalam buku Akuntansi Biaya : pengumpulan biaya dan penentuan
harga pokok (1999 : 18) menggolongkan biaya sebagai berikut :
1.
Penggolongan biaya sesuai dengan
fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan. Atas dasar fungsi pokok dari
kegiatan atau aktivitas perusahaan, biaya dapat dikelompokkan menjadi :
a.
Fungsi produksi, yaitu semua biaya
yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku
menjadi produk selesai yang siap untuk di jual.
b.
Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan
dengan kejadian penjualan produk selesai yang siap untuk di jual dengan cara
memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan
sampai dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.
c.
Administrasi dan umum adalah fungsi
yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan
berdaya guna (efisien).
d.
Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang
berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan
perusahaan.
2.
Penggolongan biaya sesuai dengan
periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan untuk dapat menggolongkan
pengeluaran (expenditures) akan berhubungan dengan kapan pengeluaran tersebut
akan menjadi biaya.
Penggolongan pengeluaran tersebut
adalah sebagai berikut :
a.
Pengeluaran Modal (Capital
Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat (benefit)
pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan datang. Pada saat
terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktual, dan
diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya
b.
Pengeluaran Penghasilan (Revenue
Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode
akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya pengeluaran
langsung diperlakukan ke dalam biaya, atau tidak dikapitalisasi sebagai aktiva.
3.
Penggolongan biaya sesuai dengan
tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan volume.
Pengolongan biaya sesuai dengan
tendensi perubahannya terhadap aktivitas terutama untuk tujuan perencanaan dan
pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Tendensi perubahannya terhadap
aktivitas dapat dikelompokkan menjadi :
a.
Biaya tetap
Biaya tetap memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1.
Biaya yang jumlah totalnya tetap
konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai
dengan tingkatan tertentu.
2.
Pada biaya tetap, biaya satuan (unit
cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan,
semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah
volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
b.
Biaya variabel
Biaya variabel memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1.
Biaya yang jumlah totalnya akan
berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan,
semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel,
semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.
2.
Pada biaya variabel, biaya satuan
tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan.
c.
Biaya semi variabel
Biaya semi variabel memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1.
Biaya yang jumlah totalnya akan
berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya
tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah biaya
total, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahannya
tidak sebanding.
2.
Pada biaya semi variabel, biaya
satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan
tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu
semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah
volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
3.
Penggolongan biaya sesuai dengan
obyek atau pusat biaya yang dibiayai. Di dalam perusahaan obyek atau pusat
biaya dapat dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen-departemen
yang ada dalam pabrik, daerah pemasaran, bagian-bagian dalam organisasi yang
lain, bahkan individu.
Penggolongan biaya atas dasar obyek
atau pusat biaya, biaya dapat dibagi menjadi :
a.
Biaya langsung (Direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang
terjadinya atau manfaatnya dapat didefinisikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.
b.
Biaya tidak langsung (Indirect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya
yang terjadinya atau manfaatnya tidak dapat didefinisikan pada obyek atau pusat
biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau
pusat biaya.
4.
Penggolongan biaya untuk
pengendalian biaya
Untuk pengendalian informasi biaya yang ditunjukkan kepada manajemen dikelompokkan ke dalam :
Untuk pengendalian informasi biaya yang ditunjukkan kepada manajemen dikelompokkan ke dalam :
c.
Biaya terkendali (Controllable cost)
Biaya terkendali adalah biaya yang
secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
d.
Biaya tak terkendali (Uncontrollable
cost)
Biaya tidak terkendali adalah biaya
yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan tertentu berdasarkan
wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat
dalam waktu tertentu.
5.
Penggolongan biaya sesuai dengan
tujuan pengambilan keputusan
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen maka biaya dapat dikelompokkan menjadi :
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen maka biaya dapat dikelompokkan menjadi :
a.
Biaya relevan (Relevant cost)
Biaya relevan adalah biaya yang akan
mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus
diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
b.
Biaya tidak relevan (Irrelevant
cost)
Biaya yang tidak relevan adalah
biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya ini
tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan
keputusan.
Penggolongan biaya atas dasar
tendensi perubahan terhadap aktivitas tertentu sangat penting dalam proses
perencanaan laba. Biaya ini dikelompokkan menjadi biaya tetap, biaya variabel
dan biaya semi variabel. Untuk kepentingan analisis break even, biaya semi
variabel akan di analisis lebih lanjut ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
1.
Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah
totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Menurut Mulyadi
(1999 : 507) menyatakan biaya tetap dalam hubungannya untuk perencanaan dan
pengawasan biaya, biaya tetap dibedakan menjadi
a)
Committed fixed cost adalah biaya
yang tetap dikeluarkan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan
kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan-tujuan jangka panjang.
Contoh : committed fixed cost adalah
biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan
utama. Kebijakan menjadi committed fixed cost terutama dipengaruhi oleh rencana
kegiatan jangka panjang.
b)
Discretionary fixed cost adalah
biaya yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara berkala (biasanya
tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai
jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan, dan yang tidak dapat
menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang di
ukur dengan volume penjualan, jasa atau produk).
Contoh : discretionary fixed cost
adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan,
biaya program latihan karyawan, biaya konsultan.
2.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang
jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya
adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk tujuan
perencanaan dan pengawasan, biaya variabel dibedakan menjadi :
a)
Engineered variabel cost adalah
biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu
atau biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang erat dan
nyata.
Contohnya : biaya bahan baku.
b)
Discretionary variabel cost adalah
biaya-biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan
sebagai akibat kebijakan/keputusan manajemen.
Contohnya : biaya iklan yang
ditetapkan oleh manajemen.
3.
Biaya semi variabel
Biaya semi variabel adalah biaya
yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap merupakan
jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsur variabel merupakan
bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume
kegiatan.
Biaya semi variabel memiliki unsur biaya
tetap dan biaya variabel. Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam elemen
biaya tetap dan biaya variabel, ada dua pendekatan yang digunakan yaitu :
a.
Pendekatan analisis (Analytical
approach)
Dalam pendekatan ini diadakan
kerjasama antara bagian teknik dengan bagian penyusunan anggaran untuk
mengadakan penyelidikan terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk
menentukan perlu tidaknya suatu biaya, jumlah biaya pada berbagai kegiatan untuk
pekerjaan tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan
jumlah biaya yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada
berbagai tingkat kegiatan.
b.
Pendekatan historis (Historical
approach)
Pendekatan ini mencoba menentukan
fungsi biaya dengan cara menganalisis tingkah laku biaya yang terjadi di masa
lalu dalam hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam pendekatan historis, data
biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan di hitung biaya tetap dan biaya
variabelnya dengan menggunakan metode tertentu.
Ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu :
Ada tiga metode yang dapat digunakan yaitu :
1.
Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost
Method)
Metode ini mencoba menghitung
beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan di tutup untuk
sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya ini di sebut biaya terjaga,
dan biaya terjaga ini merupakan bagian yang tetap.
2.
Metode Titik Tertinggi dan Terendah
(Hight and Low Point Method)
Metode ini merupakan teknik
pemisahan biaya variabel dengan cara membandingkan biaya pada tingkat kegiatan
yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan
terendah di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung merupakan unsur biaya
variabel dalam biaya tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya semi variabel
dengan biaya variabelnya.
3.
Metode Kuadrat Terkecil (Least
Square Method)
Metode ini menganggap bahwa hubungan
antara biaya dan volume kegiatan berbentuk garis lurus dengan persamaan.
Y = a + b x
Di mana :
Y = Total biaya semi variabel
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel satuan
n = Jumlah data
x = Volume kegiatan
Di mana :
Y = Total biaya semi variabel
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel satuan
n = Jumlah data
x = Volume kegiatan
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar