1. Sebutkan
3 aktivitas dari proses pengendalian manajemen?
Jawab
:
·
PERENCANAAN
STRATEGI. Perncanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama
yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan
menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program
jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
·
PENYUSUNAN
ANGGARAN. Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian
rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk
kurun waktu tertentu.
·
PELAKSANAAN. Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari
program yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya
menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik
itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi
internal maupun eksternal.
·
EVALUASI
KINERJA. Pestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu
pusat pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan
membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2. Apa
perbedaan dari perumusan strategik dengan proses pengendalian manajemen?
Jawab
:
·
Formulasi strategi adalah proses
pengambilan keputusan strategi baru , sementara pengendalian manajemen adalah
proses implementasi strategi tersebut.
Formulasi
strategi pada dasarnya tidaklah sistematis. Ancaman , kesempatan , gagasan baru
tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap , dengan demikian keputusan
strategis dapat di ambil kapanpun.
Sedangkan
perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen
adalah bahwa banyak system pengendalian manajemen tidak dapat di sederhanakan
menjadi suatu ilmu. Secara definisi pengendalian manajemen melibatkan perilaku
para manajer , dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaan – persamaan
3. Sistem
pengendalian manajement dibagi menjadi 5 jenis, sebutkan masing-masing!
Jawab
:
·
Merencanakan apa yang akan
dicapai oleh perusahaan.
·
Mengkoordinasikan kegiatan
pada masing-masing bagian.
·
Mengkomunikasikan informasi
yang ada.
·
Mengevaluasi informasi.
·
Memutuskan apa yang akan
dilakukan.
·
Mempengaruhi orang dalam
organisasi tersebut untuk mengerjakan sesuai dengan yang digariskan.
4. Sebutkan
3 macam dari metode penentuan harga transfer?
Jawab
:
·
Secara umum harga transfer dapat ditentukan dengan
menggunakan metode-metode berikut: (1) Harga transfer berdasarkan pasar, (2)
Harga transfer berdasarkan biaya, (3) Harga transfer negoisasi.
1. Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar (Market-Based Transfer Prices)
Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang
sebagai penentuan harga transfer yang paling independen. Barang-barang yang
diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada
sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli
harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya.
Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini
adalah jika harga suatu produk ternyata tidak tersedia di pasar. Tidak semua
barang-barang yang diperjual-belikan antar divisi tersedia di pasar, misalnya
pada suatu industri yang terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri
kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi
lain, pasar tidak menyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi.
Namun, jika harga pasar tersedia atau dapat
diperkirakan maka ada baiknya menggunakan harga pasar. Meskipun demikian, jika
tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan
harga transfer berdasarkan biaya (cost-based
transfer price).
2.
Harga Transfer Berdasarkan
Biaya (Cost-based Transfer Prices)
Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar biaya
yang ditimbulkan oleh divisi penjual dalam memproduksi barang atau jasa,
penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun memiliki
beberapa kekurangan. Pertama, penggunaan biaya sebagai harga transfer dapat
mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit penjual tidak dapat
memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan biaya yang lebih tinggi
daripada harga pasar, maka dapat terjadi kecenderungan pembelian barang dari
luar. Kedua, jika biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi penjual tidak
akan pernah menghasilkan laba dari setiap transaksi internal. Ketiga, penentuan
harga transfer yang berdasarkan biaya berarti tidak ada insentif bagi orang
yang bertanggung jawab mengendalikan biaya.
Umumnya perusahaan menetapkan harga transfer atas biaya berdasarkan biaya
variabel dan atau biaya tetap dalam bentuk biaya penuh (full cost), biaya penuh ditambah mark-up (full cost plus markup) dan gabungan
antara biaya variabel dan tetap (variable
cost plus fixed fee).
3.
Harga Transfer Negoisasi (Negotiated Transfer Prices)
Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi
dalam perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk
menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. Harga transfer negoisasi
memiliki beberapa kelebihan. Pertama, pendekatan ini melindungi otonomi divisi
dan konsisten dengan semangat desentralisasi. Kedua, manajer divisi cenderung
memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya dan laba potensial atas
transfer dibanding pihak-pihak lain dalam perusahaan.
Harga transfer negosiasian mencerminkan prespektif kontrolabilitas yang
inheren dalam pusat-pusat pertanggungjawaban karena setiap divisi yang
berkepentingan tersebut pada akhirnya yang akan bertanggung jawab atas harga
transfer yang dinegosiasikan. Namun transfer pricing ini tidak begitu mudah
untuk ditentukan karena posisinya pada situasi sulit yang bisa menimbulkan conflict of interest diantara kedua
belah pihak yang terlibat, yaitu divisi penjual dan divisi pembeli. Artinya,
tidak akan ada satu metode transfer price yang terbaik, yang akan diterima
mutlak oleh kedua belah pihak.
5. Sebutkan
tujuan dari penetapan harga transfer?
Jawab
:
Tujuan-tujuan
utama dari harga transfer adalah memberikan data-data untuk:
1. Memberikan
informasi relevan bagi para manajer
2. Mencapai
keselarasan tujuan
3. Penilaian
prestasi divisi
4. Penilaian
prestasi manajer divisi
5. Diperolehnya
keandalan dan integritas informasi.
6. Kepatuhan
pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku.
7. Melindungi
harta perusahaan.
8. Pencapaian
kegiatan yang ekonomis dan efisien.
6. Faktor-faktor
internal dalam perilaku organisasi, sebutkan !
·
Aspek budaya : keyakinan bersama,
nilai-nilai hidup yang dianut
·
Gaya manajemen, organisasi informal :
contoh kepemimpinan GE dalam 3 dasawarsa yang sukses dengan model kepemimpinan
yang berbeda-beda.
·
Persepsi dan komunikasi
·
Kerjasama dan konflik : hubungan yang
terjadi dalam struktur organisasi.
7. Definisi
dari perilaku organisasi !
·
Perilaku organisasi adalah suatu
disiplin ilmu yang mempelajadi interaksi antara prilaku sumber daya manusia
didalam suatu organisasai yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi, baik
kinerja individu, kinerja kelompok, maupun kinerja organisasi.
Pernbedaan
perilaku manusia dapat disebabkan oleh kemampuan, kebutuhan, cara berfikir
untuk menentukan pilihan prilaku, pengalaman, dan reaksi ytang berneda satu
sama-lain.
8. Sebutkan
dan jelaskan 3 gaya manajemen menurut Maciarello, ada 3 jenis !
Menurut
Maciariello,ada 3 jenis gaya, yaitu :
·
Internal control style : masing-masing individu
mempunyai gaya kepemimpinana yang berbeda, dan partisipatif.
·
Eksternal control style : tindakan ditentukan oleh
pihak lain atau pemimpin dan otoriter.
·
Mix control style : partisipatif dan terarah.
·
Organisasi informal adalah adanya hubungan kerja
antara satu bagian dengan bagian yang lainnya,sehingga setiap orang akan
mengerti arah mana yang akan di tuju oleh perusahaan.
·
Persepsi dan komunikasi
·
Kerja sama dan konflik
9. Apa
yang dimaksud dengan fungsi controller dalam perilaku organisasi?
·
Orang yang bertangung jawab dalam merancang
dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen disebut sebagai controller.
Sebenernya, dibanyak organisasi, jabatan orang ini adalah chief financial
officer (CF0).
10. Apa
yang dimaksud dengan Detektor, Asestor dan Efektor dalam lingkungan pengendalian
!
·
Pelacak (detector) atau sensor merupakan suatu
perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang
dikendalikan.
·
Penilai (asessor) merupakan suatu perangkat yang
menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkannya
dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
·
Effector merupakan suatu perangkat yang mengubah
perilaku jika asessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
·
Jaringan komunikasi merupakan perangkat yang
meneruskan informasi antara detector dan asessor dan antara asessor dan
effector.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar