1) Jelaskan
akuntansi Doubel Entry?
Pembukuan berpasangan adalah praktik
standar untuk pencatatan transaksi keuangan.
Proses pembukuan hanya meliputi pencatatan transaksi-transaksi ke dalam
berbagai jurnal
dan pemberian klasifikasi kode perkiraan
buku besar
(yaitu pengumpulan data keuangan mentah). Hal ini akan menjadi dasar untuk
sistem akuntansi
yang mengumpulkan dan mengorganisir data mentah menjadi informasi yang berguna.
Sistem
ini didasarkan pada konsep bahwa suatu bisnis dapat dijabarkan dengan
menggunakan beberapa variabel atau rekening, yang masing-masing menjelaskan
satu aspek dari bisnis tersebut dari sudut moneter. Setiap transaksi memiliki
'efek ganda' yang akan dijelaskan selanjutnya.
Sejarah sistem ini telah ditemukan
sejak abad ke-12, dan pada akhir abad ke-15, sistem ini telah dipergunakan
secara meluas oleh pedagang dari Venesia. Kodifikasi sistem dilakukan pertama kali oleh Luca Pacioli, seorang
karib dari Leonardo da Vinci, pada sebuah buku teks matematika
terbitan tahun 1494.
2)
Jelaskan
sejarah dalam pencatatan Doubel Entry?
Pada
awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan
cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan
tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal
dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di
Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan
sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia
setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha
pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya
sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang
Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu.
Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494
telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan
yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo
dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita
yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat
beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian
yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et
Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya
dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan
tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya,
misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem
Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan
Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari
Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon. Pada abad pertengahan, pusat perdagangan
pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi
pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula
akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem
pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting
(akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar
pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data
akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan
dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan
di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku
walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas
ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960,
akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi,
sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa
(Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).
3)
Jelaskan
perkembangan akuntansi di Indonesia? (mulai dari Zaman Kolonial sampai
sekarang)
Praktik
akuntansi di Indonesia sejak zaman VOC (1642). Akuntan – akuntan Belanda itu
kemudian mendominasi akuntan di perusahaan – perusahaan yng juga di monopoli
penjajahan hingga abad 19. Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan akuntansi
hanya diselenggarakan oleh Departemen Keuangan berupa kursus ajun akuntansi di
Jakarta. Persertanya saat itu 30 orang termasuk Prof.Sumardjo dan
Prof.Hadibroto. Bersama 4 akuntan lulusan pertama FEUI dan 6 lulusan Belanda,
Prof.Sumardjo merintis pendirian Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tanggal 23
Desember 1957. Pada tahun yang sama pemerintah melakukan nasionalisasi terhadap
perusahaan – perusahaan milik Belanda. Hal ini menyebabkan akuntan – akuntan
Belanda kembali ke negrinya dan pada saat itu akuntan Indonesia semakin berkembang.
Perkembangan itu semakin pesat setelah Presiden meresmikan kegiatan pasar modal
10 Agustus 1977 yang membuat peranan akuntansi dan laporan keuangan menjadi
penting. Bulan Januari 1977 Mentri Keuangan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor
43/1977 Tentang Jas Akuntan menggantikan Kepmenkeu 763/1968. Selain mewajibkan
akuntan publik memiliki sertifikat akuntan publik, juga akuntan publik asing
diperbolehkan praktik di Indonesia sepanjang memenuhi syarat.
Akuntansi
masa kini telah berkembang dalam tahap masa kedewasaan menjadi suatu aspek
integral dari bisnis dan keuangan global. Keputusan yang berasal dari data-data
akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional menjadi sangat
penting untuk mendapatkan interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam
komunikasi bisnis internasional.
Sejarah
akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara
konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi
jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian
muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha
perdagangan. Saat ini akuntansi beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor
publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar
modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar