Kamis, 24 Maret 2011

Salah Terka


            Sekitar satu minggu yang lalu saya menderita sakit, awalnya sih saya hanya masuk angin biasa jadi saya masih bisa masuk kuliah. Sebenernya sih udh ga mau kuliah, tapi pada hari itu ada dua mata kuliah yang dua-duanya ada tugas presentasi. Jadi, mau tidak mau saya harus masuk kuliah. Pada mata kuliah pertama dosennya telat datang, saya telah berfikir untuk pulang tetapi saya urungkan saja niat saya itu.
Pada waktu presentasi yang pertama, saya tidak tahu untuk presentasi apa ke teman-teman, saya cuman ikut maju-maju saja bersama kelompok presentasi saya. Karena pada saat kelompok saya maju kepala saya sedikit pusing, jadi tidak bisa berfikir yang terlalu berat. Akan tetapi setelah presentasi di buka sesi pertanyaan kepada temen-teman saya. Kelompok kami mendapatkan pertayaan yang lumayan susah, jadi mau tidak mau saya juga harus berfikir keras untuk menjawab semua pertanyaan yang ada. Pada akhirnya kami semua berhasih menjawab semua pertayaan yang yang ada walaupun jawabannya itu masih salah, mungkin ini karena kelompok kami belum menguasai materi dengan baik.
           
Tiba lah waktu untuk beristirahat setelah jam pelajaran pertama, tadinya saya mau sarapan siang terlebih dahulu tetapi karena waktu istirahatnya sangat mepet sekali dengan mata kuliah selanjutnya jadinya saya hanya jajan gorengan saja.
Masuk pada mata kuliah yang kedua, dosenya sangat on time sekali mahasiswanya belum datang, dia sudah datang terlebih dahulu. Ketika ruang kelas sudah dipenuhi anak-anak baru lah saya dan kelompok saya yang lain maju untuk presentasi. Waktu kami untuk presentasi sangatlah singkat, mungkin karena waktunya tinggal satu jam lagi. Kami semua memanfaatkan waktu sebaik-bainya untuk menyapaikan materi yang menjadi topik dalam presentasi kami. Pada akhinya kelompok kami berhasil melakukan presentasi walaupun pada saat itu badan saya sudah lemas sekali karena kecapaian dan belum makan siang.

            Pada hari berikutnya ketika saya mau berangkat kuliah, badan saya lemas sekali terus perut saya rasanya sakit sekali. Mungkin ini karena kemarin saya terlalu memaksakan diri untuk masuk dan bukannya beristirahat. Dari pagi hingga siang perut saya rasanya sakit sekali hingga tidak bisa melakukan apa-apa. Yang hanya bisa lakukan hanya tidur-tiduran saja di kamar. Saya juga tidak bisa makan apa, karena segala sesuatu yang saya makan pasti nanti saya muntahkan lagi. Pertama-tama saya tidak tahu apa penyakit saya ini, saya kira mungkin ini hanya penyakit maag. Tetapi dugaan saya itu salah, ketika mau menjelang sore saya dan Ibu saya pergi ke dokter di dekat rumah saya. Saya di vonis terkena penyakit usus buntu, Astaga….saya dan Ibu saya terdiam sebentar karena perkataan dokter tersebut. Dokter itu menyarankan saya segera dirawat, takutnya gejala usus buntunya semakin parah. Tetapi saya tidak mau dirawat disana, karena rumah sakit disitu tidak meyakinkan. Ibu saya maunya saya saya dirawat dirumah sakit rujukan Ayah saya, disana fasilitasnya lebih meyakinkan. Pada akhinya saya dirujuk ke sana, dengan surat pengantar dari dokter tersebut.

Sepulang dari rumah sakit yang pertama lalu saya berangkat bersama keluarga saya ke tempat rumah sakit rujukan Ayah saya tersebut. Ketika saya mau masuk untuk dirawat, saya diperiksa lagi. Ketika diperiksa dokter yang kedua bilang saya hanya terkena penyakit tipus. Saya dan keluarga saya lebih percaya sama dokter yang kedua, karena disana saya diperiksa lebih mendalam contonya seperti cek darah. Kata dokter yang kedua bilang, saya tidak perlu dirawat, tetapi saya hanya harus istirahat total dirumah dan tidak boleh makan atau jajan sembarangan. Saya bersyukur bahwa tidak terkena usus buntu, karena kalau sampai saya terkena usus buntu berarti saya harus dioperasi dan dirawat dirumah sakit…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar