Studi kasus : Warga Keluhkan Bekas Galian PT
Palyja
JAKARTA, KOMPAS.com - Warga dan
pengguna jalan yang kerap melintas di Jalan Raya Kembangan atau tepat di depan
Sekolah Budi Murni, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat resah. Sudah
hampir dua pekan, jalan yang sehari-hari mereka gunakan itu dalam kondisi rusak
dan berlubang akibat bekas proyek galian pipa air bersih PT PAM Lyonnaise Jaya
(PT Palyja). Akibatnya, kondisi jalan yang menghubungkan Jalan Puri Indah
dengan Jalan Raya Kedoya itu selalu didera kemacetan yang cukup parah.
Parahnya lagi, bekas galian hanya ditutup menggunakan
tanah tanpa di-hotmix sehingga tak jarang menyebabkan mobil atau motor yang
melintas terperosok ke bekas galian sedalam sekitar 30 sentimeter.
“Kalau didiamkan seperti ini tentu sangat membahayakan
para pengendara dan pengguna jalan lainnya,” ujar Wardiman (41), pengemudi
mobil boks yang terperosok ke galian bekas PT Palyja di Jalan Raya Kembangan,
Selasa (19/10/2010).
Akibat mobil yang terperosok itu, kemacetan pun
praktis terjadi di sekitar lokasi yang panjangnya mencapai 500 meter. “Jalan sudah
bagus malah dirusak, akhirnya kami yang menderita,” keluh Wardiman sambil
berusaha mengeluarkan roda belakang mobilnya dari bekas lubang galian.
Keluhan serupa juga dilontarkan Lukman (23), pekerja
toko bangunan di Jalan Raya Kembangan. Menurutnya, sejak adanya bekas galian
itu, selain mengakibatkan jalan rusak, kemacetan parah juga tak terhindarkan
terjadi. “Hampir setiap hari di sini menjadi macet. Bahkan beberapa waktu lalu
ada sepeda motor yang jatuh,” beber Lukman.
Lurah Kedoya Selatan, Hasanuddin, mengakui, bekas
pengerjaan galian pipa milik PT Palyja di Jalan Raya Kembangan saat ini banyak
dikeluhan warga maupun pengendara yang melintas di jalan tersebut. Parahnya
lagi, dikatakan Hasanuddin, pihak pemilik proyek justru terkesan membiarkan
bekas galian tersebut. Padahal, belum lama ini, jalan itu telah diperbaiki
tahun ini juga.
“Memang sudah banyak warga yang mengeluh akan kondisi
jalan itu. Sampai saat ini saja, pihak PT Palyja tidak pernah berkoordinasi
baik kepada kami maupun kepada pihak kecamatan,” jelas Hasanuddin.
Kepala Sudin PU Jalan Jakarta Barat, Yusmada Faizal,
mengatakan, pihaknya telah melakukan perbaikan di jalan yang sama saat
penggalian dilakukan awal tahun ini.
“Yang awal tahun sudah kami perbaiki dengan hotmix.
Untuk yang sekarang kita lihat saja nanti,” tandasnya singkat.
Yusmada mengatakan, pihaknya akan mengontrol kondisi
jalan setelah dilakukan pengerjaan galian. "Selama masih dalam pengerjaan,
segala sesuatu yang terjadi di jalan itu merupakan tanggung jawab PT
Palyja," tandasya.
Corporate Communications Head PT Palyja, Meyritha
Maryani mengatakan, pihaknya akan menegur keras kontraktor yang mengerjakan
proyek penggalian tersebut. Sesuai dengan ketentuan kontrak kerja, sambungnya,
pihak kontraktor harus melakukan standar aturan pengerjaan proyek agar tidak
membahayakan atau mengganggu pihak lain.
"Kami akan tegur keras kontraktornya. Kami
meminta agar masyarakat dapat melaporkan hal serupa ke call centre kami
selama 24 jam di nomor 021-29979999," ungkapnya.
Pendapat saya mengenai kasus ini :
PT PAM Lyonnaise Jaya (PT Palyja) seharusnya
secepatnya memperbaiki jalan yang sehari-hari masyarakat gunakan. Karena kondisi
jalan tersebut rusak dan berlubang akibat bekas proyek galian pipa air bersih
yang PT PAM Lyonnaise Jaya (PT Palyja) lakukan. Apalagi sudah menimbulkan
korban.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar